Selasa, 30 Agustus 2011

Curhatan Pennjual Wedang Ronde

Pada tanggal 25 Agustus 2011 23:58 saat sedang menunggu teman-teman datang untuk memasang round tag. Ya, kejadian ini terjadi pada suatu malam hari yang sangat dingin. Entah kenapa sekarang malam di Jogja menjadi semakin dingin tidak seperti dulu. Pada saat menunggu tersebut lewatlah seorang bakul wedang ronde ( pedagang minuman 'ronde' ), pedagang itu terlihat kelelahan. Tepat setelah melewati saya, lalu saya memanggil pedangang tersebut untuk beli ronde, ya sekedar untuk menghangatkan badan. Sambil menikmati ronde tersebut lalu kita berbincang-bincang.
'Pak, mangkale teng pundi?'. 'Neng cerak stasiun mas, neng ngarep sego goreng (saya lupa namanya, padahal bapak itu menyebutnya dengan jelas!). 'Mboten mubeng po pak?'. 'Wah wes ra kuat mas, sikilku wes ra kuat, nek ndisik yo mubeng mas'. Bapak itu ternyata sudah tidak kuat untuk muter jualan, sehingga dia memilih untuk mangkal di suatu tempat.
Kemudian setelah lama berbincang, saya bertanya 'Rame Pak?', lalu bapak itu menjawab 'Wah ra mesti mas, tapi yo tak syukuri wae. Luweh okeh sing neng ngisorku mas, contone tukang becak mas, sedino wae ra mesti iso mangan. Paling yo nek isuk iso mangan, bar kuwi ra iso mangan, Narik ping pindo wae gur iso oleh 5000 padahal yo adoh mas. Nek aku yo wis rasah ngresulo, wes ngene ki wae wes syukur, wes iso madang'.

Bayangkan aja, seorang pedagang bisa berkata seperti itu?? Sedangkan kita??? Kita yang mungkin bisa makan enak, punya handphone, tidak bekerja, kita masih saja selalu meminta kepada orang tua kita, kita selalu merasa kurang-kurang-kurang-dan-selalu kurang!!!

Mungkin yang tidak bisa berbahasa Jawa akan bingung untuk mengartikannya, ya mungkin seperti ini perkataan pedagang tersebut menggunakan bahasa Indonesia, langsung kesimpulan dari bapak itu aja yaaa hehehe

"Orang seperti saya sudah syukur, udah bisa makan. Masih banyak orang di bawah kita yang susah makan. Yang penting kita harus bersyukur dan selalu melihat ke bawah!"

Yogyakarta, depan  NIMCO 
25 Agustus 2011 pukul 23:58


"KEEP WRITING!"

Minggu, 14 Agustus 2011

#1

Sebelumnya mohon maaf, saya bingung bagaimana memulainya dan mau ngasih judul apa hehe. Saya sedang mencoba untuk membuat sebuah cerita, yah asal cerita aja sih hehe. Semoga saya bisa membuatnya! Semangat sob!

#1-1

Pagi itu tampak seperti biasa di sekolah, hanya saja yang tadinya aku kelas 2 sekarang berubah menjadi kelas 3 Sekolah Menengah Pertama alias SMP Swasta yang tidak begitu terkenal (ya iyalah masa mau langsung lulus, emang ada akselerasi di sekolah!). Pagi itu adalah awal aku menjadi kelas 3. Kelasku berada di paling pojok dekat kamar mandi dan aku berada di kelas yang notabene isinya anak-anak pandai. Wow! Aku termasuk orang pandai di sekolah haha. Flashaback dulu ya ke kelas 2, di kelas 2 aku menjadi sekertaris OSIS (pamer ni ceritanya :D). Makanya aku bisa kenal semua siswa di sekolah ini (sekolah kecil sih, satu angkatan cuma ada 4 kelas). Dari kelas 1 sampe kelas 2 aku belum punya pacar di sekolah, ya walaupun ada 1-2 cewek yang aku taksir sih. Hanya saja aku termasuk orang pemalu di sekolah makanya belum punya pacar. Takut ngungkapinnya sih, takut ditolak! Lagipula aku gak punya apa-apa untuk dibanggain. Jadi nanti kasian ceweknya dong kalo jadian sama aku, nanti dia mau jawab apa kalo ditanya sama temen-temennya. Mungkin bakalan pada bilang "Ih kok kamu mau sih sama Obi, udah jelek gak punya duit lagi" | " Kamu kan cantik, kok kamu mau sih sama Obi, masih banyak yang lebih cakep dari dia kok! ". Nah lo, gak kebayang kan kalo jadian sama aku.Bisa-bisa hari ini jadian, besok diputus haha (udah ah flashbacknya). Setelah bel berbunyi, akupun masuk ke kelas dan memulai menjadi kelas 3. Seperti biasa aku hanya menggambar di buku gambarku di dalam kelas, menyalurkan hobiku tapi kadang-kadang aku juga memperhatikan guru yang mengajar. "doremifasolasido~" ( Sebenernya ada nadanya sih, bel di sekolahku ) berbunyi. Yeahhh waktunya beristirahat, langsung aja aku ke kantin dan membeli roti keju kesukaanku dan es teh 1 gelas. Di kantin aku dan teman-teman dari kelas lainpun berkumpul dan bercerita. Tiba-tiba anak kelas sebelah bilang kalo ada murid baru pindahan, murid baru itu cewek dan katanya cantik. Aku sih bergaya biasa aja soalnya belum liat orangnya sih. Mereka bilang kalo suka (wew baru tau udah bilang suka, liat dulu dong orangnya! haha) dan pengen kenalan. Ada yang tanya sama aku, mau ikut kenalan ntar pulang sekolah gak, jawabanku "ya liat ntar ya hehe". Kemudian bel tanda masuk pun berbunyi dan mereka masuk dalam kelas.

Jam demi jam terus berlalu, istirahat kedua yang digunakan untuk menunaikan sholat pun telah berlalu. Dan tiba waktu yang paling ditunggu-tunggu oleh anak sekolah yaitu waktu pulang sekolah! Teman-teman yang tadi berkumpul di kantin sekarang berkumpul di halaman sekolah tempat biasa mereka nongkrong. Sebenernya aku tau kenapa sekarang yang nongkrong lebih banyak, ya! mereka mau kenalan sama siswi baru itu. Aku yang biasa berada di situ malah sekarang naik ke lantai tiga, ke lab komputer untuk ngenet. Di lab komputer biasanya juga banyak cewek disana tapi aku juga udah kenal mereka semua. Setelah lama ngenet aku pun pergi ke warung tempat biasa aku nongkrong. Mereka menyebutnya "jus-jusan", ini tempat favorit untuk bolos dan nongkrong setelah pulang sekolah selain di halaman sekolah.Di warung ini aku dan teman-temanku bisa merokok dan biasanya sambil bermain, entah itu kartu, ular tangga, monopoli, ingkling (gak mungkin kali!), skateboard di jalan depan warung dan sebagainya.Haripun semakin gelap, ini menjadi pertanda untuk pulang, meskipun ada yang disana sampai malam. Saat itu aku pulang bersama teman yang sekampung denganku.Pulang duluan, takut gak dapet bis.

Di jalan dia bercerita tentang siswi baru itu, aku pun mendengarkan sambil liat jalanan yang ramai. Katanya dia naksir sama cewek itu. Selama di bis dia cuma cerita tentang cewek itu terus, aku cuma berdoa biar cepet nyampe rumah dan gak ndenger lagi cerita dari dia hehehe. Sesampainya di rumah aku mandi, makan, belajar bentar terus tidur.

Keesokan paginya, sekolah pun seperti biasanya. Tidak ada yang SPESIAL! Semua cowok yang masih berstatus TIDAK PUNYA PACAR mencoba pedekate sama si siswi baru. Lama-lama aku tau namanya, Byla panggilannya. Dia sekarang menjadi primadona di sekolah padahal dia masih punya pacar di sekolahnya dulu.



Segini dulu deh ceritanya, besok-besok entah kapan aku lanjutin. Menurutku sih ceritanya belum menarik dan sama-sekali tidak menarik pada bagian ini hehehe aku mau berpikir gimana lanjutannya besok :D sampai jumpaaaa

KEEP WRITING!