Hari itu adalah hari Rabu dan seperti biasa aku harus bangun pagi, gosok gigi lalu mandi. Di perjalanan waktu ke kampus sih biasa aja, tapi setelah memarkir motor di kampus perasaanku tiba-tiba berubah mungkin 360x360 derajat skala ritcher saat itu. Kenapa bisa kayak gitu? Karena itu adalah pertama kalinya saya masuk ke sebuah ruangan yang mungkin menurut pikiranku ruangan itu gelap, berasap, penuh debu, jaring laba-laba, kecoak, tikus, buaya, kambing, monyet (itu kampus apa kebun binatang ya? lagian di kebun binatang mana mungkin memelihara kecoak). Sebenarnya kelas tersebut udah mulai dari 3 minggu yang lalu, tetapi saya selalu mengurung diri di sebuah penjara, sehingga saya tidak pernah mau masuk kelas tersebut hhe. Kelas itu adalah kelas statistika 1 yang seharusnya udah saya lalui sejak semester 1. Tetapi berhubung saya mahasiswa yang ingin memperdalam dan terus memperdalam statistika, akhirnya saya ambil lagi di semester 5 ini yang sudah pasti akan bergabung dengan para mahasiswa baru. Sesampainya di depan kelas, pada saat itu pintu masih terbuka lebar, saya tidak berani masuk. Setelah sekian lama saya semedi di bawah kaki gunung akhirnya saya memberanikan untuk masuk di ruangan tersebut dan benar sekali dugaan saya bahwa di dalam sana adalah sebuah kebun binatang. "Aku salah masuk kelas!!!! Arrrggghhhh!" itulah perkataan yang saya rasakan di dalam hati saya yang paling dalam. Waktu saya melihat orang-orang tersebut, saya merasa mereka adalah Alien yang tiba-tiba bisa berpakaian rapi dan bisa berbahasa manusia. Waktu saya masuk, para alien itu melihat saya dan kemudian saya keluar kelas lagi dengan wajah sok cool. Saya merasa salah kelas karena pada saat saya masuk itu, ada salah satu mahasiswa sedang mendoktrin teman-temannya untuk menjadi kambing ataupun sapi kurban haha bukan-bukan mahasiswa tersebut sedang mengajak teman-temannya untuk menjadi relawan kurban karena sebentar lagi Idul Adha "Ayo teman-teman ada yang mau jadi kurban?!!!" mungkin seperti itulah kira-kira perkataan salah satu mahasiswa besar brewok tumbuh di semua bagian tubuh (kamu kira kingkong!??). Setelah di luar saya melihat jadwal saya, dan ternyat itu adalah benar kelas statistika 1 berarti saya tidak salah masuk kelas hhe
Dengan tampang cool karena memang saya cool saya masuk lagi ke kelas tersebut dan duduk di kursi paling depan. Tiba-tiba orang disamping saya bilang kalo kursi itu udah ada yang booking. Aaaaaarrgghhh tidakkk! Saya diasingkan oleh orang-orang asing. Usut punya usut, ternyata yang duduk di bangku tersebut adalah sang kingkong hho. Bisa mati saya kalau sampai dia marah. Kemudian saya pindah ke tempat duduk paling pojok tetapi masih berada di urutan terdepan, biar dikira orang rajin dan pandai. Mungkin cewek-cewek disana akan bilang "Wow ada orang cakep, ganteng, tampan, rajin, pintar datang dan duduk di urutan paling depan :)". Tetapi kenyataannya berbanding terbalik dengan harapan saya, ketika saya duduk, muka-muka para kaum hawa seperti melihat seorang lelaki lusuh berekeriput, tidak terurus, berantakan, bodoh, bahkan mungkin sebagian dari mereka merasa seperti melihat sesosok alien yang datang dari tempat antah berantah yang mungkin keberadaannya berada di luar galaksi bimasakti. Saya pun tidak lagi menengok ke belakang, saya hanya tertunduk lesu mungkin seperti seekor babi yang selalu tertunduk karena malu dia memiliki ibu seekor babi.
Tidak lama kemudian seorang lelaki gundul yang saya duga sebagai dosen kelas itu datang. Kemudian dia menyerahkan absensi kepada saya yang memang sudah sewajarnya saya tanda tangani. Setelah itu dia mengajarkan tentang median, mean, modus, kuartil, desil, persentil dengan berbagai bahasa dan berbagai cara seperti jungkir balik, kayang, koprol, dsb. yang mengundang gelak tawa para mahasiswa. Semua mahasiswa tertawa terbahak-bahak kecuali saya. Karena saya merasa teramat sangat tertekan. Setelah menjelaskan rumus-rumusnya beliaupu memberikan soal dengan data yang sudah diberikan sejak 3 minggu yang lalu. Saya yang tidak pernah masukpun bingung dan mencoba meminta data orang di duduk di sebelah saya. Betapa mengenaskannya saya. Dia hanya diam, bengong, mungkin cocok jika bermain teater sebagai orang idiot. Dengan berbagai macam cara, akhirnya saya pun bisa mendapatkan data dari orang tersebut. Setelah sekian lama berkutat dengan angka, akhirnya waktupun memisahkan pertemuan yang sangat mengesankan itu. Saya merasa senang karena penderitaan saya di dalam ruangan tersebut berakhir. Rasanya seperti saya sudah berhasil keluar dari dalam kandang burung merpati betina yang sudah siap memperkosa saya!
p.s. Jangan pernah ulang mata kuliah anda! Dan banggalah anda menjadi orang tua di antara orang-orang muda! hahahahha
Tidak ada komentar:
Posting Komentar