Rabu, 14 Desember 2011

Antara Kematian dan Pembunuh Kesepian serta Kesendirian

Entah berapa batang yang sudah kuhisap selama bertahun-tahun ini.
Entah berapa merk yang sudah aku rasakan.
Entah berapa jumlah uang yang ku keluarkan untuk membeli sang teman serta musuh bagiku dan bagi orang lain ini.
Rokok? Ya, rokok! Apalagi bukan rokok bila aku menyebutnya teman serta musuh.
Kenapa bisa teman? Karena dialah yang selalu menemaniku melakukan beberapa aktifitas, seperti menunggu orang lain, bekerja, menggambar, bermain game, dan banyak sekali aktifitas lainnya yang kuhabiskan dengan temanku yang satu ini.
Dia juga selalu menemaniku membunuh kesepian dan kesendirian ketika bosan melanda.
Tidakkah dia setia? haha
Kenapa bisa Musuh? Karena dialah yang mungkin akan merenggut nyawaku perlahan, mengambil sisa-sisa hidupku, melubangi setiap jengkal paru-paruku serta merubah warnanya, mungkin dia biasa bermain cat, dia bosan degan warna yang ada dan menggantinya dengan warna mungkin coklat ataupun hitam.
Aku sadar bahwa rokok itu tidak sehat.
Lantas kenapa kamu tidak berhenti merokok?? | Berhenti?? Lalu siapa teman setiaku ketika aku berhenti merokok? Permen karet? Coklat? Atau apa?
Aku juga sadar bahwa asap yang keluar dari mulutku ini akan mengganggu orang-orang di sekitarku yang tidak merokok, maka dari itu aku akan bertanya kepada orang di sekitarku khususnya kaum hawa apakah dia alergi dengan asap rokok atau tidak. Jika dia alergi, maka akan kutahan egoku untuk menyalakan lalu menghisapnya. Setidaknya aku bisa menghormati mereka yang tidak merokok :)

Aku sudah berteman dengan dia mungkin sejak SD. Berawal dari rasa penasaran dan rasa ingin mencoba. Aku mencobanya dengan teman-teman yang lain yang juga mungkin seumuran denganku. Dan aku masih ingat hingga saat ini apa merk yang pertama kali aku coba. Dia bergambar kereta api dan tampak bangunan di dekat kereta api tersebut. Dan setelah merasakan merk yang lain serta pernah berpaling dari merk tersebut aku putuskan untuk setia terhadap merk yang pertama kali aku rasakan itu. Entah kenapa aku suka dengan merk tersebut, sedangkan teman-teman yang lain menganggap bahwa merk tersebut adalah merk milik orang tua.

Mungkin suatu saat aku tidak akan berteman dengannya dan akan kuputuskan hubungan baikku dengannya. Entah itu kapan, mungkin suatu saat yang tepat :)



TETAPLAH MENULIS!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar